MATARAM-Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Mataram mulai melandai. Buktinya, tidak ada satupun lingkungan dari total 325 lingkungan di Kota Mataram berstatus zona merah.
“Per 26 Agustus lalu tidak ada lingkungan yang zona merah di Kota Mataram,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram dr H Usman Hadi pada Lombok Post, (31/8) kemarin.
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari koordinasi yang dilakukan di tiap-tiap kelurahan. Kordinasi lurah, pihak Puskesmas, dan kepala lingkungan menekan laju penyebaran Covid-19. “Koordinasi harus intens dilakukan lurah dengan Nakes di Puskesmas,” tutur Usman, sapaan karibnya.
Dia mengatakan, penekanan wali kota dalam pencegahan Covid-19 di tingkat kelurahan membuahkan hasil. Jika ingin menekan penyebaran Covid-19 di Kota Mataram kata dia, sosialisasi pencegahan Covid-19 dan 3T (testing, tracing, dan treatment) bagi warga harus dilakukan.
“Saya rasa jika ini terus dilakukan tidak ada lingkungan di Kota Mataram yang berstatus zona oranye,” ucapnya.
Dikatakan, tidak adanya lingkungan berstatus zona merah bukan berarti tidak ada kasus Covid-19 di Kota Mataram. Tercatat 134 kasus yang masih aktif yang ditangani di rumah sakit dan rumah sakit darurat (RSD) Covid-19. Menurutnya, pencegahan kasus Covid-19 yang paling aman dengan menerapkln Protokol Kesehatan (prokes).
“Dalam beberapa hari ini rilis dari provinsi terus terjadi penurunan kasus di Kota Mataram,” tukasnya.
Lurah Kekalik Jaya Syafruddin mengatakan, pencegahan Covid-19 menjadi atensi pihak kelurahan belakagan ini. Hampir setiap pintu masuk di lingkungan dipasang spanduk penerapan protokol kesehatan. Bahkan dia kerap turun memastikan prokes setiap ada kegiatan sosial di lingkungan.
“Kami ingin setiap kegiatan sosial di masyarakat menerapkan prokes,” uja Syaf, sapaan karibnya.
Dalam mencegah penyebaran Covid-19 di di Kelurahan Kekalik Jaya, Syaf membentuk Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan. Satgas ini anggotanya tenaga kesehatan, Bhabinsa, Bimaspol, dan kader Posyandu.
Setiap ada warga terpapar Covid-19 kata dia, satgas akan turun langsung ke lingkungan. Melakukan tracing kepada warga guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Kita juga memastikan apakah benar tidak warga kami terpapar Korona sesuai dengan hasil rilis Dikes,” ucapnya.
Selain itu, Syaf juga menggandeng kepala lingkungan menyosialisasikan pencegahan Covid-19. Hampir di setiap pengeras suara di masjid warga diimbau agar mematuhi prokes.
“Apa yang menjadi penekanan pak wali agar selalu menjaga prokes kita sampaikan ke masyarakat,” tutur dia.
Saat ini lanjut dia, dari enam lingkungan di Kelurahan Kekalik Jaya tidak ada yang berstatus zona merah. Untuk Lingkungan Kekalik Kijang statusnya zona hijau, sedangkan Kekalik Barat, Kekalik Timur, dan Kekalik Grisak berstatus zona hijau. Sementara Lingkungan Kekalik Indah dan Grisak Aman berstatus zona oranye penyebaran Covid-19.
“Kita sudah keluar dari zona merah. Tidak ada lingkungan di kelurahan ini yang masuk zona merah,” tukasnya.